Jumat, 16 Desember 2016

pengertian diabetes

Pengertian Diabetes


Diabetes atau Diabetes Mellitus (DM), dalam bahasa Yunani memiliki arti tembus atau pancuran air, dan dari bahasa latin memiliki arti rasa manis, sedang di Indonesia DM lebih dikenal dengan penyakit kencing manis, di mana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah menjadi tinggi karena tubuh tidak dapat memproduksi atau mengeluarkan insulin secara cukup. Dan dari beberapa tes secara langsung, pada umumnya air seni pengidap diabetes rasanya manis karena mengandung banyak gula.

Setiap makanan yang kita santap akan diubah menjadi energi oleh tubuh. Dalam lambung dan usus, makanan diuraikan menjadi beberapa elemen dasarnya, termasuk salah satu jenis gula, yaitu glukosa. Jika terdapat gula, maka pankreas menghasilkan insulin, yang membantu mengalirkan gula ke dalam sel-sel tubuh. Kemudian, gula tersebut dapat diserap dengan baik dalam tubuh dan dibakar untuk menghasilkan energi.

Ketika seseorang menderita diabetes maka pankreas orang tersebut tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk menyerap gula yang diperoleh dari makanan. Itu yang menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi akibat timbunan gula dari makanan yang tidak dapat diserap dengan baik dan dibakar menjadi energi. Penyebab lain adalah insulin yang cacat atau tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik.

Insulin adalah hormon yang dihasilkan pankreas, sebuah organ di samping lambung. Hormon ini melekatkan dirinya pada reseptor-reseptor yang ada pada dinding sel. Insulin bertugas untuk membuka reseptor pada dinding sel agar glukosa memasuki sel. Lalu sel-sel tersebut mengubah glukosa menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan aktivitas. Dengan kata lain, insulin membantu menyalurkan gula ke dalam sel agar diubah menjadi energi. Jika jumlah insulin tidak cukup, maka terjadi penimbunan gula dalam darah sehingga menyebabkan diabetes.

Penyebab penyakit kencing manis atau diabetes tergantung pada jenis diabetes yang diderita. Ada 2 jenis diabetes yang umum terjadi dan diderita banyak orang yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Perbedaannya adalah jika diabetes tipe 1 karena masalah fungsi organ pankreas tidak dapat menghasilkan insulin, sedangkan diabetes tipe 2 karena masalah jumlah insulin yang kurang bukan karena pankreas tidak bisa berfungsi baik. Untuk melihat perbedaan lebih detil, silahkan lanjutkan membaca.

Diabetes Tipe 1


Penyakit diabetes tipe 1 sering disebut Insulin Dependent Diabetes Mellitus atau Diabetes Mellitus yang Bergantung pada Insulin. Jadi diabetes tipe 1 berkaitan dengan ketidaksanggupan pankreas untuk membuat insulin. Jadi diabetes tipe ini berkaitan dengan kerusakan atau gangguan fungsi pankreas menghasilkan insulin.

Penderita penyakit diabetes tipe 1 sebagian besar terjadi pada orang di bawah umur 30 tahun. Itu sebabnya penyakit ini sering dijuluki diabetes anak-anak karena penderitanya lebih banyak terjadi pada anak-anak dan remaja. Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin akibat kelainan sistem imun tubuh yang menghancurkan sel yang menghasilkan insulin atau karena infeksi virus sehingga hormon insulin dalam tubuh berkurang dan mengakibatkan timbunan gula pada aliran darah.

Penyebab Diabetes Tipe 1
Karena kekurangan insulin menyebabkan glukosa tetap ada di dalam aliran darah dan tidak dapat digunakan sebagai energi. Beberapa penyebab pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin pada penderita diabetes tipe 1, antara lain karena:
  • Faktor keturunan atau genetika. Jika salah satu atau kedua orang tua menderita diabetes, maka anak akan berisiko terkena diabetes.
  • Autoimunitas yaitu tubuh alergi terhadap salah satu jaringan atau jenis selnya sendiri—dalam hal ini, yang ada dalam pankreas. Tubuh kehilangan kemampuan untuk membentuk insulin karena sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin.
  • Virus atau zat kimia yang menyebabkan kerusakan pada pulau sel (kelompok-kelompok sel) dalam pankreas tempat insulin dibuat. Semakin banyak pulau sel yang rusak, semakin besar kemungkinan seseorang menderita diabetes.

Perawatan Diabetes Tipe 1
Karena pankreas kesulitan menghasilkan insulin, maka insulin harus ditambahkan setiap hari. Umumnya dengan cara suntikan insulin. Apakah bisa dengan perawatan secara oral? Tidak bisa, karena insulin dapat hancur dalam lambung bila dimasukkan lewat mulut.

Cara lain adalah dengan memperbaiki fungsi kerja pankreas. Jika pankreas bisa kembali berfungsi dengan normal, maka pankreas bisa memenuhi kebutuhan insulin yang dibutuhkan tubuh.

Diabetes Tipe 2


Penyakit diabetes tipe 2 sering juga disebut Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus atau Diabetes Mellitus Tanpa Bergantung pada Insulin. Berbeda dengan diabetest tipe 1, pada tipe 2 masalahnya bukan karena pankreas tidak membuat insulin tetapi karena insulin yang dibuat tidak cukup. Kebanyakan dari insulin yang diproduksi dihisap oleh sel-sel lemak akibat gaya hidup dan pola makan yang tidak baik. Sedangkan pankreas tidak dapat membuat cukup insulin untuk mengatasi kekurangan insulin sehingga kadar gula dalam darah akan naik.

Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang sebagian besar diderita. Sekitar 90% hingga 95% penderita diabetes menderita diabetes tipe 2. Jenis diabetes ini paling sering diderita oleh orang dewasa yang berusia lebih dari 30 tahun dan cenderung semakin parah secara bertahap.

Penyebab Diabetes Tipe 2
Penyebab diabetes tipe 2 karena insulin yang dihasilkan oleh pankreas tidak mencukupi untuk mengikat gula yang ada dalam darah akibat pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat. Beberapa penyebab utama diabetes tipe 2 dapat diringkaskan sebagai berikut:
  • Faktor keturunan, apabila orang tua atau adanya saudara sekandung yang mengalaminya.
  • Pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat. Banyaknya gerai makanan cepat saji atau fast food yang menyajikan makanan berlemak dan tidak sehat.
  • Kadar kolesterol yang tinggi.
  • Jarang berolahraga.
  • Obesitas atau kelebihan berat badan.
Semua penyebab diabetes tipe 2 umumnya karena gaya hidup yang tidak sehat. Hal ini membuat metabolisme dalam tubuh yang tidak sempurna sehingga membuat insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Hormon insulin dapat diserap oleh lemak yang ada dalam tubuh. Sehingga pola makan dan haya hidup yang tidak sehat bisa membuat tubuh kekurangan insulin.

Perawatan Diabetes Tipe 2
Perawatan diabetes tipe 2 adalah dengan memaksa fungsi kerja pankreas sehingga dapat menghasilkan insulin lebih banyak. Jika pankreas bisa menghasilkan insulin yang dibutuhkan tubuh, maka kadar gula dalam darah akan menurun karena dapat diubah menjadi energi. Dalam banyak kasus, dapat diobati dengan minum pil, paling tidak pada awalnya, untuk merangsang pankreas agar menghasilkan lebih banyak insulin. Pil itu sendiri bukan insulin.

Namun pankreas bisa lelah menghasilkan insulin jika terus menerus dipaksa. Cara terbaik untuk mengatasi diabetes tipe 2 adalah dengan diet yang baik untuk mengurangi berat badan dan kadar gula, disertai dengan gerak badan yang sesuai.

pengertian reproduksi

Pengertian Sistem Reproduksi (Organ Reproduksi Manusia)

Pengertian Sistem Reproduksi (Organ Reproduksi Manusia). Menurut Wikipedia, Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistem reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium. Berikut ini pembahasan mengenai organ reproduksi pria dan wanita beserta pengertian-pengertiannya.

A. Organ Reproduksi Pria

Organ Reproduksi Pria
Sistem reproduksi pria terdiri atas organ-organ berikut, yaitu:
  • Testis, terdapat sepasang yang dilindungi oleh kulit skrotum dan berfungsi untuk menghasilkan sel sperma dan hormon kelamin pria (testosteron)
  • Epididimis, yaitu saluran terluar dari testis sebagai tempat pematangan dan penyimpanan sementara sel-sel sperma.
  • Vas deferens, yaitu saluran panjang lanjutan dari epididimis, yang berfungsi untuk pengangkutan sperma sebelum dikeluarkan menuju vesikula seminalis.
  • Vesikula seminalis, yaitu merupakan kelenjar yang menghasilkan cairan semen yang bersifat nutritif bagi sperma.
  • Kelenjar Prostat, yaitu kelenjar yang menghasilkan getah untuk menjaga kehidupan sperma.
  • Uretra, yaitu saluran pada penis yang berfungsi untuk pengeluaran sperma dan urine.
  • Penis, sebagai alat untuk memasukan sel sperma ke saluran reproduksi wanita.
  • Skrotum, yaitu merupakan kantong yang didalamnya terdapat testis, yang berfungsi sebagai pengatur suhu bagi sperma.
  • Kelenjar cowpery, yaitu penghasil lendir untuk melumasi saluran sperma ketika keluar tubuh.
B.Sistem Reproduksi Wanita
Sistem Reproduksi Wanita
Sistem reproduksi pada wanita terdiri atas organ-organ, yaitu:
  • Ovarium, terdapat sepasang dan berfungsi untuk menghasilkan ovum serta hormon kelamin wanita (estrogen dan progresteron).
  • Infundibulum, yaitu ujung oviduk yang berbentuk corong dan berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan ovarium (saat ovulasi)
  • Oviduk (tuba falopii), merupakan saluran pengeluaran sel telur dari ovarium menuju uterus dan merupakan tempat terjadinya fertilisasi ovum dengan sel sperma
  • Uterus (rahim), yaitu tempat perkembangan embrio (janin). Dindingnya akan meluruh (menstruasi) apabila ovum tidak dibuahi.
  • Vagina, yaitu tempat masuknya penis pada saat kopulasi dan saluran pengeluaran bayi ketika dilahirkan.
Pengertian, Fungsi Jaringan Saraf, dan Ciri-Ciri Jaringan Saraf – Kelompok animalia yang memiiki tingkat kekomplekan tubuh yang berbeda menyebabkan sebagian kelompok hewan tak memiliki jaringan tertentu pada tubuhnya, seperti halnya jaringan saraf. Semua kelompok hewan tingkat tinggi (vertebrata) dan sebagian hewan tingkat rendah memiliki jaringan ini.
Perkembangan embrio pada kelompok hewan yang sangat beragam, membentuk berbagai macam jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan. Sebagai makhluk hidup yang sangat aktif bergerak, hewan dilengkapi dengan jaringan saraf guna mengetahui adanya perubahan di lingkungan sekitar. Perubahan lingkungan dapat saja menjadi faktor penghambat dalam proses pertumbuhan dan perkembangan hewan. Dengan adanya saraf, hewan mampu bagaimana harus menanggapi perubahan yang datang baik dari dalam atau luar tubuh.

A. Pengertian Jaringan Saraf

Jaringan Saraf merupakan jaringan yang tersusun atas sel – sel neuron (saraf) yang terbentuk dari lapisan ektoderm saat perkembangan embrio hewan. Jaringan Saraf berfungsi menerima, mengolah, dan merespon rangsang yang datang baik dari dalam tubuh maupun dari lingkungan dimana hewan berada. Hewan tingkat tinggi memiliki sistem saraf yang lebih kompleks di banding dengan hewan tingkat rendah. Manusia memiliki sistem saraf yang paling sempurna dibanding kelompok hewan lainnya.

B. Fungsi Jaringan Saraf

Jaringan saraf merupakan salah satu penyusun sistem koordinasi tubuh yakni sistem yang mengatur sistem kerja semua alat – alat tubuh berdasarkan stimulus (rangsang) yang datang. Sistem koordinasi melibatkan sistem saraf, hormom, dan indera. Ketiga sistem tersebut memiiki fungsi dan karakter yang beragam. Jaringan saraf yang menyusun sistem saraf memiliki karakter “fast respon” dibanding sistem hormon. Saraf memiliki fungsi yang amat penting yaitu:



1. Menerima rangsang

Rangsang dapat berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Contoh rangsang yang datang dari luar ialah cahaya, suhu, sentuhan, dan lainnya. Sementara rangsang yang berasal dari dalam tubuh yaitu rasa lapar, mengantuk, dan lainnya. Semua perubahan tersebut akan diterima oleh saraf dan akan diteruskan ke bagian pusat saraf untuk ditanggapi. Kelompok sel saraf yang menerima rangsang dan meneruskanya ke pusat saraf disebut saraf sensorik.
2. Mengolah rangsang
Bagian ini merupakan fungsi dari kelompok sel saraf yang menyusun pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang) disebut sebagai saraf konektor / interneuron. Berfungsi menerima rangsang dari saraf sensorik dan mengolah atau menentukan jawaban dari rangsang yang masuk tersebut.
3. Memberikan tanggapan
Setiap rangsang yang datang akan diterima oleh saraf, kemudian saraf tersebut akan diolah untuk ditentukan tanggapan yang tepat akan rangsang yang masuk. Tanggapan yang diberikan akan beragam, ditentukan pada jenis rangsang yang datang dan bervariasi pada tiap hewan. Tanggapan yang merupakan hasil pengolahan rangsang yang masuk akan diteruskan / disampaikan oleh sel saraf motorik (efektor: otot dan kelenjar).